11 April 2023

author photo

 

Lumajang - Kata Tahsinul Qiroat sudah lumrah di kalangan santri, maka dari itu di sini saya akan mengulas sedikit tentang tahsinul qiroat. Tahsinul Qiroat adalah membaca Al-Quran dengan baik dan benar, baik cara membacanya (Tartila) maupun pemahaman kaedah-kaedah tajwidnya. Sabtu, (10/04/2023). 


Di pondok pesantren putri Kyai Syarifuddin Wonorejo Lumajang, melakukan program tahsinul qiroat setiap 2 minggu sekali, dibimbing oleh astadz atau ustadzah yang sudah mahir dalam bidang ini. Kegiatan ini dikhususkan bagi mereka yang menghafal Al-quran dan mereka yang memiliki suara emas, karena sangat penting bagi mereka untuk memperhatikan cara baca Al-quran dengan baik dan benar. Yakni harus dengan cara perlahan-lahan, sebagaimana Di Dalam Al-quran disebutkan ;  

أَوْزِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا 

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. 


Warattil al-Qur’an tartila bermakna membaca ayat-ayat al-Qur’an secara perlahan, menggunakan irama dan mengucapkan huruf-hurufnya dengan benar. 


“Ora ono gunane yen suarane apik, nanging waosan Al Qur’an iku kocar-kacir (percuma punya suara yang indah, tapi bacaan Al-qurannya berantakan). “ Ujar santriwati yang berasal dari Jawa Tengah itu. 


Seorang muslim yang tidak berusaha memperbaiki bacaan Al-qurannya, walaupun dia memiliki suara yang merdu, maka keimanannya terhadap Al-quran sebagai kitab Allah patut diragukan. Karena bacaan yang bagus adalah cerminan rasa keyakinannya kepada kitab suci ini.











Penulis : Innama Marisa / KPI 22

Editor : Devisi Keilmuan 

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post