9 Juni 2022

author photo
Pict by : mojok.co


        Mimpi tadi ini aneh, aku merasa bahwa selama ini dalam beribadah aku tidak pernah ikhlas. Aku bermimpi dalam sebuah perjalanan menuju sebuah destinasi wisata, aku ketinggalan bus yang membawa teman-temanku. Aku berangkat dengan motorku dan kehujanan dengan deras. Sampai tiba di sebuah masjid yang besar, aku bersiap untuk beribadah sholat. Hal ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya, kebetulan sandal yang aku pakai adalah model outdoor dari Rei, yang tentunya sangat berharga bagiku.

        Aku mulai masuk dan mendapati diriku tidak memakai baju setelah wudhu, hanya bersarung menuju shaf hampir paling depan. Orang mengira aku adalah orang gila dengan berbekal sarung tanpa pakaian, aku berani menghadap tuhanku. Para jamaah yang di dalam sudah bersiap untuk duduk, ternyata waktu sholat sudah habis dan akan dilaksanakan mengaji sebuah kitab kuning.

        Aku tahu dari awal kesalahanku adalah memasuki ruangan yang sakral dengan sembarangan, aku langsung keluar dan langsung menuju sandalku. Hilang, aku menuduh orang-orang yang bersarung dan berpakaian putih atau sekadar para remaja yang berhasil memanfaatkan kesempatan ini untuk membawanya.

        Merasa sangat kehilangan, aku tidak berhenti mengelilingi masjid itu. Dan semakin menggangu, semua sandal di masjid itu mulai berubah menjadi model outdoor hampir seluruhnya. Aku bertemu dengan beberapa teman sekolah yang lama, kemudian berjabat tangan denganku, dan aku masih bingung mencari sandalku. Aku tidak berhenti memutari masjid untuk sandalku yang hilang.

        Bahkan, mimpi ini hanya sebagian dari kejadian aneh yang lain. Tapi mimpi pun tidak akan pernah masuk akal untuk disampaikan. Beberapa waktu kemudian, aku bertemu dengan salah satu temanku yang di dalam bus juga di masjid yang sama dan dia menyuruhku untuk membawa sesuatu dari dalam kotak yang dibawanya. Senapan laras panjang, sialan. Aku membawanya sambil kembali mencari sandalku yang hilang tadi.


Penulis : M. Davidfirmansyah

Editor : Divisi Keilmuan

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post