Matahari dan bulan kecil hadir pukul delapan pagi, waktu yang nyaman untuk memanjakan mata dengan tidur. Tidak lupa juga ketukan khas Zacky sebagai drummer Revenge the Fate dan Anggi sebagai vokal sukses menenangkan pikiran dengan genre deathcore yang berisik di telinga ini melalui earphone. Tidak ada yang istimewa, sebelum akhirnya mimpi itu datang dan memaksa alam bawah sadar terus terjaga.
Sepertinya mimpi memang bukanlah sebuah wujud yang pernah belajar etika, tanpa mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk sebagai tamu pada umumnya. Seperti pencuri, tanpa membuat suara, langkah yang awas, refleks tubuh yang baik, sekali lagi berhasil mencuri perhatian pikiran dengan mudahnya.
Bukan hal baik untuk diajarkan kepada anak-anak kecil, terasa nyata dan menggairahkan. Meskipun begitu, mimpi ini hanyalah gambaran dari pikiran yang letih. Kemudian wanita itu mulai melepas pakaian dan mendekap tubuh ini dengan tubuh hangatnya.
Seperti wanita-wanita Asia pada umumnya, tubuhnya ramping hampir sempurna dan tidak terlalu tinggi sampai bibirnya mendekat di leher dan melakukan tugasnya dengan baik. Secara garis besar, wanita ini tidak terburu-buru melepaskan kebutuhan biologisnya. Wanita ini dengan lembut menyentuh semua tubuh ini, tidak ada satu bagian pun yang terlewat, tidak ada.
Sebaliknya, pikiran ini terlalu liar membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya seperti binatang. Memang manusia adalah binatang yang merdeka dengan kemampuan akan berpikirnya, jadi wajar jika manusia memiliki kehidupan yang begitu kompleks.
Belum selesai, wanita ini mencoba dari belakang, memanjakan indra perasa yang tidak terlalu sensitif di punggung ini dengan payudaranya yang tidak terlalu besar dan padat. Hasrat ini berharap lebih, lalu wanita ini mengabulkannya, layaknya tuhan yang memenuhi doa semua makhluknya yang beriman.
Penulis : M. David Firmansyah
Editor : Divisi Keilmuan
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon