Pembelajaran Online Bukan Solusi

Covid-19 hingga saat ini terus menjadi perbincangan dunia, seperti hantu bahkan lebih menakutkan. Semakin hari semakin banyak yang terjangkit penyakit ini, bahakan sekalipun dirumah saja. Sebagian pekerja kini telah di-PHK, semua pendidikan diliburkan hingga saat ini.

Akhirnya pelajar tidak bisa merasakan belajar yang sesungguhnya. Semua serba online, Tak bisa bertemu dengan teman, tak bisa pergi ke perpustakaan, tak bisa bertemu dengan dosen secara face to face dan tak bisa bertemu dengan gebetan. Tugas online, presentasi online bahkan ujianpun online.

Tidak sedikit pelajar yang mengeluh atas keadaan ini mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan juga para ibu-ibu dari anak paud dan TK. Mereka mengatakan bahwa pembelajaran secara daring tidak efektif dilakukan, meskipun memang hal ini terpaksa harus dilakukan mengingat menjadi salah satu cara pemutus rantai penyebaran covid.

Nah, keluh kesah inilah yang memebuat orang-orang semakin stres dengan keadaan. Tak ada pelajar yang tak mengeluh hingga mereka mencari kesibukan dan kejenuhannya dengan caranya tersendiri seperti, belajar tutorial make up wisuda atau pengantin, belajar make up horor, belajar make up teatrikal, dan belajar make up unik lainnya. Ada juga yang mengisi kejenuhannya dengan nyanyi-nyanyi dengan live striming di ig maupum di fb, belajar musik dirumah, belajar melukis, memabaca novel, dan ada pula yang mengisi waktu luangnya dengan membuat kue-kue atau keterampilan lainnya dengan skreatif mungkin.

Mungkin itu adalah cara agar sedikit membantu beban tugas yang ada dibenak pelajar, memang tak sepenuhnya normal seperti awalnya tapi setidaknya itu menjadi pelipur laranya. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya seorang guru dan proses belajar secara langsung, kita jadi tahu bahwa pembelajaran secara daring bukanlah solusi yang baik untuk perkembangan anak. Respons guru menjadi sangat penting kepada peserta didik dan tidak bisa didapatkan apabila pembelajaran dilakukan secara daring.