2 April 2020

author photo


Ketika virus covid 19 menyebar di Indonesia dan akhirnya diberlakukan lockdown sehingga seluruh aktifitas dilakukan dari rumah. Seketika itu juga hastag Di Rumah Aja menjadi trending topik. Bahkan sejauh ini hastg itu masib digunakan, dengan diiringi daftar kegiatan harian saat di rumah.

Bagi mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) khususnya mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), berada di rumah tetap sama karena mereka tetap memiliki tugas dan kuliah tetap berjalan secara online. Tetapi sebagian dari mereka, ketika ada waktu senggang masih menyempatkan baca buku.

Setidaknya berikut beberapa referensi buku yang wajib dibaca oleh mahasiswa, khususnya anak Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) selama di rumah:

1. Vademekum Wartawan karya Simbolon. Pakitri T

Buku ini sebenarnya hanya buku pegangan yang dulu diberlakukan bagi suatu media. Terlihat dari namanya memang terkesan berat, tebal dan membosankan. Tapi isinya berbanding terbalik, justru buku ini terkesan seperti komik dengan banyak gambar dan bahasanya ringan sekali. Jadi ketika belajar tidak akan jenuh, malah mungkin cenderung ketagihan.

Vademekum Wartawan hanya menjelaskan teknik dasar penulisan berita. Dan buku ini tidak diperuntukkan bagi mereka yang baru terjun menjadi wartawan tetapi juga berlaku bagi wartawan kawakan dan berpengalaman.

2. Trilogi Negeri 5 Menara karya A Fuadi.

Buku ini menceritakan kisah Alif yang bercita-cita masuk ITB dan jadi Insinyur tapi malah terjebak dalam dunia pesantren. Karena kegigihannya dia tetap berusaha untuk mencapai apa yang diimpikan meskipun akhirnya dia tidak dapat menjadi insinyur.

Meskipun hanya novel, terdapat banyak sekali ilmu dan tentunya ilmu jurnalistik. Karena hobi Alif menulis dan karena itulah dia bisa menjadi jurnalis muda dan pernah pula menjadi koresponden Indonesia di Amerika Serikat. Kisah perjuangannya dapat menjadi penyemangat para mahasiswa untuk meraih apa yang diimpikan.

3. Kompasiana (Etalase Warga Biasa) karya Pepih Nugraha

Ada yang tahu kompasiana? Berapa kali mahasiswa mencari referensi ke sana? Meskipun banyak dosen yang melarang, tapi tetap dilakukan kan?

Buku ini adalah cerita dibalik media kompasiana yang menjadi media sosial khas Indonesia. Pepih Nugraha menjelaskan panjang lebar mengenai isi dan bagaimana masyarakat bisa turut andil dalam media kompasiana.

4. Bumi Manusia karya Pramudya Ananta Toer

Siapa yang tidak tahu novel kakek pram yang satu ini? Pasti banyak yang tahu meskipun banyak juga yang tidak membacanya. Sepertinya waktu saat inilah harus dipergunakan untuk membaca buku ini. Selain kisah Minke dan Annelis yang mengharukan sisi lain buku ini ialah perjuangan minke sebagai siswa di HBS dan bagaimana tulisan dia termuat dalam koran.

**

Referensi di atas tidak berat dan terkesan ringan dibaca, jangan lupakan pula ilmu yang tersaji di dalam buku. Jika tidak ada buku-bukunya, solusinya adalah dengan mencari buku secara daring, misalnya; baca buku di google play book, perpustakaan digital, atau bisa juga membeli buku secara online. Semangat membaca!!!

By: Red

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post