Santribejo - Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang melarang kegiatan Mahasiswa belajar di luar kampus. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tersebarnya virus corona (Covid 19). "Sebenernya pihak kampus bukan melarang, tapi diganti dengan sistem pembelajaran daring." Ungkap Rikza Hamdani mahasiswa Manajemen Dakwah semester 6 itu.
"Tanggal 13 Maret sudah beredar surat dan tanggal 16 Maret kita pertegas kembali di lingkungan Yayasan Kyai Syarifuddin untuk tidak keluar tanpa adanya tujuan yang pasti." Ujar Pak Zuhri. Rabu (18/03/2020).
Larangan untuk tidak adanya kegiatan di luar kampus ini, bertujuan untuk mengantisipasi dan memutuskan rantai berantai menyebarnya covid-19 ini. Dan dengan menggunakan aplikasi seadanya, kita manfaatkan untuk dijadikan kelas online sementara, meskipun itu tidak terlalu efektif. "Untuk sementara kami menggunakan aplikasi Whatsapp, karena memang kami belum punya aplikasi khusus untuk kelas online. Dan saya rasa kelas seperti itu kurang efektif. Selain ada anak yang bermukim di pondok pesantren dan kurangnya akses internet, juga dengan dosen sepuh yang kurang paham dengan kegunaan teknologi." Terang bapak Achmad Farid selaku Wakil Dekan FAK dakwah dan Komunikasi Islam.
Pembelajaran di Kampus Institut Agama Islam Syarifuddin menjadi longgar dan ada kemunduran. "Tapi tenang saja, kampus memberi kebijakan durasi semester genap. Untuk saat ini kampus hanya bisa merubah jadwal UTS yang semula dilaksankan pada tanggal 5 April, diundur sampai tanggal 12 April. Antara 6-11 April bisa digunakan untuk mengganti pembelajaran yang masih belum tuntas. Dan semoga warga kampus IAI Syarifuddin diselamatkan dari corona." Imbuhnya.
Warga kampus IAI Syarifuddin dihimbau untuk terus berdoa, serta melakukan hal-hal positif untuk menjaga kesehatan mereka. "Sekali lagi kembali kepada Allah, selagi kita yakin dan mengharap keridhoan dari Allah, insyaAllah kita dijauhkan dari virus itu." Ungkap Pak Ziyaulhaq Alhamdani.
Laila-KPI18
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon