1 Februari 2020

author photo


Suatu hari tanpa berfikir panjang disaat lukaku masih menganga dan terasa dalam. Diam-diam aku meminta izin kepada Ibuku untuk menuliskan namamu pada seratus lembar kertas origami yang berukuran kecil.

Namamu kutulis dengan apik, kutambah dengan hiasan-hiasan dan tak lupa memberi warna dengan berbagai corak. Satu persatu namamu kujatuhkan ke dalam sungai agar hanyut bersama kenangan indah yang terurai.

Saat itu aku berjanji untuk menghabiskan segala luka dan kesedihanku selama satu minggu. Benar-benar kuhabiskan, aku menangisimu pada hari ketujuh dan itu adalah hari yang terakhir.

Aku benar-benar menghabiskannya tepat pada hari ketujuh.

Hingga kini kau tiada terlupa
Tapi kurasa aku bisa baik-baik saja menjalani hidupku. Aku sekarang benar-benar lega, dapat menghadapi dengan bijaksana saat aku menyadari bahwa tujuanku bukanlah kamu.

Aku tak lupa bersyukur dan berdiri dengan lebih percaya diri. Dihari ini adalah aku yang benar-benar seperti yang aku harapkan. Sekarang, rasanya seperti sebuah pohon yang rindang dan lebat

Aku merasa sejuk saat bersandar dan nyaman ketika membalik halaman demi halaman buku yang kusuka ketika berada dibawah rimbunnya. Dan aku percaya, Allah akan membantuku saat hatiku dihancurkan hingga tak berbentuk sekalipun .

Terimakasih, Aku.


Laila/KPI

This post have 2 komentar

avatar
Anonim delete 1 Februari 2020 pukul 15.57

Cieee kakak penulis.. Curhat ya? �� semoga menjadi wanita yang strong yah kak. Ttap smangat kakak.. ��

Reply
avatar
Laila Humairooh delete 2 Februari 2020 pukul 14.06

Ehe, terimakasih supportnya kakak. Terus support kami nggeh. :)

Reply


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post