6 Februari 2020

author photo

Aku tau kau yang mencintaiku terlebih dulu. Memperhatikanku diam-diam, (dengan lagakku yang pura-pura tidak sadar akan perhatian-perhatian itu). Perjuanganmu tak hanya sampai di satu titik saja.
Berlari, mengejar dan berjuang sendiri itu adalah kamu. Aku tau berjuang sendiri itu sangat menyebalkan tapi kau nekad memilih jalan itu.
Kau yang memberikan rasa sayang sampai aku terbelenggu dalam kenyamanan.

Dimuliakan selayaknya ratu, dilindungi selayaknya ibu negara dan dibahagiakan selayaknya putri. Begitu membahagiakan, bukan?

Ceritanya sudah berbeda dengan tahun lalu. Kini aku hanya ingin menumpangkan rindu di dadamu menitipkan hatiku didalam hatimu dan menaruh rasa nyaman di pelukmu.

Aku tak memaksamu untuk bisa mewujudkan harapanku. Aku hanya ingin mencintaimu tanpa membuatmu merasa terbebankan dengan harapan dan keinginan dariku. Tetapi, keyakinku berkata lain, tanpa aku memintapun kau akan mewujudkan keinginan itu.

Kelak, jika tuhan berkata lain, jika tuhan tidak memperjodohkan kita, jika tuhan tidak mengabulkan doa-doaku untuk bersamamu. Aku tidak akan pernah menyesal karena sudah jatuh dalam cintamu, sudah singgah dalam hatimu dan menumpangkan rindu dalam dadamu.
Aku tidak akan pernah menyesal melihat senyummu dipagiku yang dingin, merasakan perhatianmu di setiap malam-malamku yang sepi dan mendengarkan lagu yang kau nyanyikan ditengah kesunyian angin malam.

Meski aku hanya merasakan rindu-rindu sepi tanpa peluk yang pasti aku merasa kau selalu ada di sisi. Karena bagiku dicintaimu itu saja adalah hal istimewa yang harus kupuja yang tak mampu ku beli dengan hal apapun. Karena hanya kau saja setelah ayah dan ibuku, yang mampu mencintaiku sebesar ini  dan hanya kau saja yang mampu meluluhkan hatiku setelah kebekuan bertahun-tahun lalu.

Terimakasih untuk kamu yang selalu dalam bayangan dan mimpi-mimpiku.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post