Napasku mulai tak teratur, masih belum menerima apa yang kulihat barusan. Terkejut. Mungkin saja ini sudah biasa bagi para pemilik ‘pusaka’ ke-enam. Tapi aku hanya orang biasa yang enggan bertemu apalagi berteman dengan hal seperti ‘itu’.
Kejadian ini bermula saat Indah menyapaku lewat akun instagramnya. Dia bilang ada kuliah sore ini. Jujur aku tidak pernah hapal jadwal kuliah. Tidak adakah cara selain kuliah yang bisa membuat kita pintar? Padahal kenyataannya, hari ini banyak mahasiswa yang hanya mencari gelar dari bangku kuliah. Dan aku? Aku bukan manusia penggila gelar. Kuliah hanya karena paksaan orangtua yang tak bisa disangkal dengan seenak jidat.
Setengah lima sore. Indah bilang dosen masuk pagi. Saat badanku bermanja pada kasur tercinta, belum mandi! Dan jarak rumah ke kampus paling enggak dua puluh menit. Kalo macet? Rugi berangkat.
Belom lagi foundation, eye lighter, glower, powder, blush on, eye shadow, eye liner, bulu mata, lipstick, dan berbagai make up yang harus kupakai. Aku yakin pasti telat masuk. Please God! Kenapa infonya mendadak sih? Masa aku kuliah enggak pake bedak? Macem bekicot lah nanti!
oke aku mencoba tenang.
Siap! Make up udah kelar. Aduh! Tas mana ya? Cuma satu lagi. Dilemari enggak ada. Di tolet enggak ada. Astjim! Dibawah kasur!
Nah lho! Jam tangan ini juga kemana sih? Pokoknya aku gak mau kuliah tanpa jam tangan. Iiiiihhhhh...mana siiih? Aduh! Di WC!
Aku terbangin motor di atas seratus. Terlihat pintu kelasku sudah di tutup, tidak terlihat seorang teman pun yang terlambat sepertiku kecuali masih banyak mahasiswa yang ‘ngalor-ngidul’ disekitar kampus. ku langsung menembus mahasiswa yang ada di koridor kelas, entah berapa hujatan yang kudapat. Bodo amat.
Ahhh... Pak Ardhi. Dosen muda yang kaya raya dan multifungsi. Eh salah! Multitalenta maksudnya. Dan yang terpenting adalah dia masih LAJANG! Kesempatan jadi istrinya masih terbuka lebar.
Itulah kenapa aku tidak boleh telat mata kuliahnya. Tugas harus perfect. Aktif dikelas. Sering pura-pura minta solusi padahal ingin PDKT alias ingin diperhatkan, i want to be his girlfriend!!
Aku sudah telat cukup lama. Duh! Bagaimana ini? Rusak deh imageku didepan DCP-dosen calon pacar-. Bakal ambyar rencanaku jadi pacar dosen muda. Atau aku pulang aja ya? Terus kalo besok-besok ditanya sama Aak Ardhi, mau alasan apa? Argh...enggak ah. Pokoknya harus masuk apapun yang terjadi. Biar ditabok juga, ya harus terima. Yang nabok juga ganteng ini. Hehe
Masyaallah! Pak ganteng bukain pintu padahal aku baru memegang knopnya. Begini kalau jodoh. Dia senyum lagi.
"Mau ngapain kamu?"
Pake tanya lagi, ya masuk kuliah lah. Batinku
"Kelas sudah selesai, kamu boleh pulang sekarang" kalimatnya dingin dan ketus.
Aku terpaku di depan teman-teman yang tertawa. Menyebalkan.
By: Husniah Nur Fadilah/ KPI 19
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon