18 Januari 2020

author photo
Pict By: Pixabay.com


Alarm berbunyi begitu keras,tetap saja tidak dapat membangunkan remaja yang tidur disebelahnya, sampai alarm itu berhenti dengan sendirinya. Mungkin jika alarm itu bisa bicara pasti akan merintih kelelahan karena berbunyi tidak dihiraukan. Beberapa detik setelah alarm itu berhenti, terdengar suara wanita yang berteriak namun tetap lembut,

"Dino.... Bangun din, udah siang nih!"
tetap tidak ada sautan sekatapun dari balik pintu, dengan sangat terpaksa seorang perempuan paruh baya yang tak lain ibunya itu masuk dan langsung mendaratkan jari kepiting nya ke arah kuping Dino. Sontak dino terasa kaget dan bangun dari tidurnya sambil bergaya anak SD yang dihukum sama gurunya; mengduh.
Melihat ekspresi Dino yang sudah biasa, perempuan paru baya itu pun melanjutkan ocehannya.

"Ayok bangun, lihat sudah jam berapa sekarang!!!" sambil menggelengkan kepala.
Dengan menguatkan niat dan usaha keras untuk bangun, dia akhirnya berhasil menuju kamar mandi sebelum tangan kepiting mamanya yang kedua.

Dia duduk di kelas XI IPA 1. Sesampai di sekolah Dino tak langsung menuju kelas, seperti biasa dia pergi  ke kantin dan menemui temannya yang bernama Dion. Memang nama mereka hampir sama tapi sifat mereka sangat lah berbeda. Dino orang yang pemalas dan sangat penakut, sedangkan Dion adalah anak yang ulet dan bisa dibilang gentleman.

  "Woy bro..."ucap Dion kepada Dino seraya melambaikan tangan, Dino pun hanya membalas dengan senyuman lalu duduk.
  "Kenapa kau?" Tanya Dion
  "Ya...biasa lah...kayak gak tau aja kau seperti apa malam-malam ku" jawab Dino sambil garuk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal.
  "Udahlah bro...gak usah dipikirin nanti juga bakalan ilang-ilang sendiri tuh mimpi"
  "Eh...ini itu udah gak wajar tau gak, tiap aku tidur pasti mimpi itu terus...mana serem lagi"
  "Hahaha udah...masa gitu aja serem, nih ya kalau jadi aku tinggal bacain ayat kursi aja, beres"

Selama beberapa hari ini Dino sering mimpi buruk, seorang perempuan tua yang menggendong bayi, wajaahnya tersenyum kemudian berubah pucat dan sebelum menghilang menunjukkan ekspresi  marah. Makanya setiap hari dia bangunnya telat, ini alasan dia selain begadang ngegame.
Hari ini dia pulang magrib, tidak seperti biasanya memang. Tidak untuk ngegame atau main tapi dia baru saja ikut pelatihan taekwondo di sekolah.

Tapi ketika perjalanan pulang seperti ada yang menyamainya berjalan, tentu saja jalanan lengang dan sepi. Awalnya dia mencoba berpikiran positif saja sayangnya lama kelamaan suara itu semakin dekat. Saat dia menoleh, barulah dapat melihat kalau sebenarnya ada orang yang berjalan di belakangnya. Seorang nenek memakai pakaian putih dan menggandeng anak kecil.

Dia berjalan dengan menambah kecepatan sembari membaca ayat kursi, sedangkan ertahanannya teta tidak bisa ditahan lebih lama lagi. Dino akhirnya lari terbirit-birit.

***

“Loh Mbah, kakak itu kenapa lari ya? Padahal aku ingin kenalan sekalian ajak sholat bareng ke mushola”
“Nggak tau le, biarin sajalah”

Oleh: Icha/KPI 1

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post