21 Januari 2020

author photo


Teori dan pengetahuan membuat sadar akan siapa sejatinya kita. Namun di lain hari, manusia akan terlucuti pikiran membuat kebajikan atau keburukan. Pengaruh memang timbul namun belum tentu tampak, adakala manusia semakin rancu dan ambigu sebelum melakukan sesuatu, mungkin menginginkan realita yang menggembirakan kendati nahas yang terlampiaskan kala ekspektasi jauh menjauh.

Tidak jarang manusia menjadi penggagas suatu keputusan entah itu antara mampu atau tidak. Yang kuat akan melanjutkan hidup sebagaimana mestinya layaknya manusia biasa sedangkan yang lemah akan menghentikan hidup dengan cara tidak wajar layaknya seleksi alam namun dipaksa.

Kadang sanubari kecil manusia turut berkontribusi demi nanti apa yang akan dilakukan tuannya yakni manusia. Hati manusia mungkin tidak memiliki indera namun berpartisipasi untuk berpikir dan merasakan seperti halnya majas personifikasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Di sisi lain ada nafsu yang entah dari mana tidak mau kalah, hadir diantara mereka yang dapat membelenggu sama halnya jeruji besi di bui.

Manusia hanya bisa memilih menjadi budak pikirannya, nafsunya, maupun hatinya sendiri, atau menjadi tuan tangguh yang mampu mengendalikan semuanya.

Oleh: David/ KPI 1

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post