29 Desember 2019

author photo
Ketika seorang laki-laki menjatuhkan hatinya kepada game, maka dimanapun berada dia akan memainkannya, menatapnya, tertawa dengannya, bersedih dengannya, dan mati karnanya, cukup miris bukan!.

Mengapa demikian?  Sudah jelas karna game saat ini menjadi momok yang bergentayangan dimana-mana,  entah itu game online ataupun ofline.

Sebagaimana narkoba, game juga dapat menciptakan hormon dopamin atau hormon kesenangan bagi pengguna. Mereka terjerembab dalam keseangan untuk mendapatkan poin, top up level, relasi antar gamer dan lain sebagainya.

Sampai saat ini masih banyak yang menggunakan game. Padahal sudah jelas,  dampak bermain game sangat mengerikan, apa lagi bagi mereka yang sudah kecanduan,  bisa menyebabkan seseorang kehilangan akal sehatnya, dan lebih parahnya lagi,  tenggelam dalam dunianya bahkan hal ini tak jarang membuat mereka depresi dan berujung kematian.

Tapi hal itu tidak membuat para laki-laki berhenti memainkannya, karena detik demi detik game memiliki kemajuan yang sangat pesat, semakin canggih dan semakin menarik seseorang untuk memaikannya.

Padahal sudah jelas korban  kebanyakan meninggal dengan kondisi mengenaskan karena terlalu sering  bermain game atau kelama'an memainkannya sehingga lupa diri. Seperti dalam video yang baru-baru ini viral: terlihat anak laki-laki yang hendak menjemput maut dengan tangan yang bergerak layaknya bermain game.

Dalam hal ini cukup membuktikan bukan? Bahwa game adalah racun dunia.
tapi meski begitu, banyak juga gamer yang sukses bahkan mampu membeli rumah dan segala isinya.

Yang terpenting dari semua itu, entah gamer laki-laki maupun perempuan dia harus bisa mengelola waktu dengan baik. Setidaknya sebelum game menjadi racun dan membuat kita kecanduan, masing-masing kita wajib membatasi hal tersebut.

Oleh : Kholilatul Aziza/KPI3

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post