26 Desember 2019

author photo
Tawanya itu hanya sebuah manipulasi untuk menutupi luka. Bodohnya dia yang tertipu oleh asmara, nyaman dengan rayuan dan bangga dengan pujian.

Bertahun-tahun dia mencoba memegang erat dan mempertahankan sebuah komitmen, karena pelajaran yang dia dapat cukup kuat untuk menjadi bukti patahnya sebuah hati. Lalu dengan sekejap ia melupakan komitmen itu, dan lupa dengan segala perjuangan untuk sampai pada titik bahagia, padahal itu semua butuh pengorbanan besar.

Memang manusia tempatnya salah dan lupa, tetapi dengan cinta mereka sangat terlihat konyol dan gila. Komitmen adalah janji yang dia sebut dengan keyakinan, sangat disayangkan janji itu harus ia bunuh dengan cinta yang lain.

Telah banyak kata motivasi, telah penuh motivator di sekelilingnya bahkan dia selalu digenggam erat teman-temanya. Hanya saja dia menganggap semua itu hanya omong kosong yang lepas begitu saja. Tak didengarkan dan tak dipedulikan. Ia menikmati kenyamanan yang terus saja menjadi benalu dan mengikis cinta yang paling suci dari hatinya.

Seiring waktu berjalan, dia mulai sadar bahwa sesuatu yang dia dapat, cinta yang ia pegang adalah karunia amat besar. Penyesalan selalu ada di akhir kesalahan, percuma saja dia merintih dan menangis. Keadaan tidak akan dapat dirubah hanya bisa mengganti di masa selanjutnya.

Masa lalu memang tidak dapat dirubah tapi dia bisa menyadari dan memperbaiki dengan mencintai sesuatu yang ia miliki hari ini. Mencintai garis takdir yang ia jalani meski sudah tidak utuh dan terdapat cacat dan mencipta borok.

Sungguh, kenyamanan yang terlalu dinikmati tanpa peduli risiko yang akan datang hanya akan mencelakakannya, sebuah kebodohan besar yany pernah ia lakukan.Sekarang ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia harus mengutamakan sesuatu yang menjadi miliknya bukan berusaha mendapatkan milik orang lain.

Mungkin dia bisa tertawa dan ceria, tapi semua itu hanya palsu semata untuk menutupi hati yang remuk akibat ulahnya sendiri.

"Boleh bercinta tapi jangan jadi BUDAK CINTA dan mengejar cinta yang semu".

Oleh : AN/KPI3

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post