Ngaji kitab kuning menjadi agenda rutin di setiap pondok pesantren pada saat bulan Ramadhan. Bahkan Seperti yang di adakan di ponpes Attar biyahlinnasyiin atau yang lebih di kenal Dalemnya pondok Gus syiin ( DALPIN ) ini sudah menjadi kegiatan setiap tahunnya. Setiap tahunnya pasti kitab yang di kaji berbeda seperti tahun ini kitab yang di kaji adalah kitab fadhoilul Akmal.
Kitab ini cukup menarik bagi para santri. Seperti yang terlihat para santri sedang menyimak isi kitab yang sedang di jelaskan oleh ustadznya kegiatan ini di laksanakan pada jam 13.15 sampai jam 15.00. meskipun waktunya relatif sedikit, jumlah kitab kuning yang dikaji biasanya lebih dari satu dan bisa terhitung banyak tergantung program yang diadakan oleh pihak Pesantren. Pada bulan yang penuh berkah ini, biasanya para santri berbondong-bondong pergi sholat berjamaah. Setelah jamaah telah usai biasanya para santri bersiap siap untuk menyiapkan kitab yang akan di kaji.
Ngaji kitab yang biasanya berlangsung dua kali dalam sehari, namun di bulan Ramadhan pengajian tersebut dengan cara yang berbeda tidak seperti ngaji selain bulan ramadhan. Perubahan cara tersebut dilakukan agar kitab kuning yang dikaji bisa khatam sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Dengan penerapan pengajaran kitab kuning di bulan Ramadhan membuat Eksistensi kitab kuning menjadi lebih terjaga. Generasi milenial yang berperan sebagai penerus peradaban harus terus dipupuk dengan hal-hal yang bersifat islami. Jika bukan mereka yang mempertahankan budaya kitab kuning ini, dengan adanya penerapan ngaji kitab kuning di bulan Ramadan dapat meningkatkan Eksistensi para santri milenial hingga saat ini. Pondok pesantren Attarbiyah linnasyiin Sabtu ( 08/04/2023 ).
Reporter : Moh. Sholeh / KPI 20
Editor : Devisi Keilmuan
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon