Lumajang - Pondok pesantren putri Kyai Syarifudin Wonorejo-Lumajang, memiliki tiga program unggulan, salah satunya program Tahfidil Quran. Ada sekitar 300 anak yang mengikuti program ini. Kemudian, program ini mewisuda kan 3 kategori, yakni kategori Juz amma dan Munjiyat, kategori 10 Juz dan kategori 30 Juz. Dengan ketentuan, untuk kategori 10 harus melaksanakan Tasmi’ (membaca alquran tanpa melihat) sebanyak 5 Juz dan untuk kategori 30 melaksanakan tasmi’ sebanyak 15 Juz dalam satu kali duduk. Sabtu, (09/04/2023).
Dela Aulia Nurfadila Azizah, yang akrab di panggil Dela. Anak ke 2 dari 2 bersaudara, lahir di Kota Pisang 29 Agustus 2004, anak dari pasangan suami istri yang berasal dari wonogriyo – Tekung – Lumajang. Dela adalah salah satu santriwati yang cepat dalam bidang menghafal kalamullah, dia berhasil menghatamkan alquran nya hanya dalam waktu yang singkat, yakni sekitar 1 tahun lebih 1 bulan.
“ Awalnya saya sangat ragu untuk ikut program tahfidz di pondok, karna jika saya ikut program ini, maka kegiatan yang awalnya biasa saja, kini akan lebih padat lagi. Tapi setelah saya fikir-fikir lagi, bahwa di pondok pesantren memang dituntut untuk banyak-banyak tirakat, dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut program ini. “ Ujarnya sambil makan jajan.
Sebelumnya dela sudah pernah menghafal alquran sejak duduk di bangku SMP, dia hanya mampu memperoleh sebanyak 5 juz. Kemudian dia memutuskan untuk mengurung diri di pondok pesantren yakni di Pondok Pesantren Putri Kyai Syarifuddin.
Disinilah awal perjuangan wanita memiliki tubuh yang kecil itu di mulai. Walaupun badannya kecil, tetapi Tuhan menciptakan kelebihan yang tidak ada di diri orang lain, yakni dia mampu menyelesaikan hafalan alquran dalam jangka waktu pendek. Bukan hanya sekedar menghafal lalu di lupakan, akan tetapi dia juga mampu menjaga hafalannya dengan sangat sempurna.
Inilah kisah seorang anak buruh tani yang mampu mengangkat derajat orang tuanya dengan cara menghafal dan menjaga kalam-kalamnya Allah SWT. Dengan perjuangan yang begitu besar, ujian yang datang bertubi-tubi dan tetesan air mata yang tidak berhenti menetes, dengan izin Allah SWT kini dia sudah mempunyai tiket menuju syurga.
Penulis : Innama Marisa / KPI 22
Editor : Devisi Keilmuan
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon