10 Februari 2021

author photo

 

pict by, pixabay.com

Generasi Z dengan kecepatan media dituntut berlari sejajar, minimal  begitu jika tidak bisa mengunggulinya. Maksudnya, generasi Z yang dari lahir sudah berdampingan dengan media paling tidak bisa bekerja bersama media itu sendiri atau mengendalikannya, bukan malah dikendalikan oleh media.


Generasi ini adalah kita yang keinginannya selangit tapi usahanya tidak lebih keras dari sekumpulan semut. Kerjaannya mager (malas gerak), bucin (budak cinta) dan rebahan. Mereka lebih kuat nonton drama korea sampai malam daripada baca buku satu jam saja. Mereka lebih kuat bermain game online daripada menoton video pembelajaran.


Tentu saja tidak semua anak generasi Z  melakukan hal serupa, masih banyak mereka yang peduli dengan diri sendiri dan masa depannya. Banyak mereka yang sadar dan mengambil alih kemudi media, sehingga bisa menciptakan banyak karya selagi muda. Contohnya Maudy Ayunda, siapa yang tidak tahu dia? Aktris, penyanyi dan yang paling penting dia lulusan Oxford University. Atau seperti Jerome Polin dan Wirda Mansur.


Sebagai generasi Z, penulis menyadari satu hambatan yang membuat kita belum mencapai yang dicita-citakan, minimal begitu, kan? apa satu hambatan itu? memulai.


Seringkali kita malas memulai dan terpenjara di bawah ke-mager-an, lalu lama kelamaan jadi penyakit malas. Jika dituruti terus-menerus kita tidak akan pernah memulai dan mencapai semuanya. Penulis tidak tahu apakah amalan khusus yang dilakukan generasi Z tersohor hingga menjadi sukses, tapi yang penulis yakini mereka tidak mungkin berhenti berusaha.


Maka, mulailah sekarang dengan 1 menit. hanya 1 menit.


Jika ingin mengerjakan tugas, dapatkan fokusmu hanya 1 menit.


Jika ingin mulai membaca, dapatkan fokusmu hanya 1 menit.


Jika ingin mulai belajar sesuatu, dapatkan fokusmu hanya 1 menit.


Hanya 1 menit fokus, lupakan Gadget sejenak dan segala hal yang mengganggu fokus itu maka selanjutnya bisa menyelesaikan semua pekerjaan.

 

Jangan pernah menunda apapun karena banyak hal yang ditunda berujung tidak jadi dikerjakan atau kurang memuaskan.

 

Penulis dan Editor: Divisi Keilmuan

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post