pict by, dicto.id |
Mahasiswa kesibukannya memang dengan tugas-tugas yang menggunung, justru jika tidak memiliki tugas akan terasa aneh. Mana ada mahasiswa nganggur? Kecuali mereka hanya kuliah-pulang kuliah-pulang lalu tugas joki saja atau copy paste tidak jelas.
Tugas-tugas itu sepantasnya diberikan kepada mahasiswa, karena masa kuliah adalah pembentukan diri untuk terjun ke masyarakat atau dunia kerja. Tentu saja, karakter yang dibutuhkan perlu cukup latihan, karena jika tidak karakter tersebut akan sulit dibentuk.
Namun, seringkali teman-teman mahasiswa mengeluh dengan banyaknya tugas. Jika keluhan itu terucap dari bibir mahasiswi kebanyakan akan berujar seperti ini, "tugasnya banyak banget, pengen nikah aja". Padahal menikah belum tentu membuat hidup tenang dan damai.
Malah jika ditarik lagi hidup di dunia kampus jauh lebih menyenangkan ketimbang kehidupan setelah menikah. Yang dimaksud tugas-tugasnya.
Tapi tidak jarang perempuan juga berpikiran seperti kebanyakan laki-laki yang jika kebanyakan tugas pikirannya ingin langsung kerja saja dan banyak uang. Padahal dunia kerja akan lebih keras dari tugas kampus, bedanya ketika bekerja imbalannya adalah gaji sedangkan tugas kampus hanya dapat nilai, beruntung jika dosennya tidak pelit nilai.
Sebentar, jangan ada protes dulu. Kita tidak bisa menarik kesimpulan jika mahasiswi banyak tugas akan berpikir pernikahan dan jika mahasiswa yang mengeluh akan berpikir bekerja. Itu hanya pemantauan dari kami -penulis- saja, selebihnya itu semua tergantung.
Apapun keluhan mahasiswa kebanyakan itu hanya keluar dari bibir saja, tidak betul-betul suara hati meskipun ada juga yang begitu. Tentu saja mahasiswa harus banyak tugas jika tidak, buat apa jadi mahasiswa? Karena tuga-tugas itulah yang sebenarnya membentuk kebiasaan dan karakter sorang mahasiswa yang nantinya dapat berguna untuk kehidupan setelah wisuda.
Jadi, suka tidak kalau tugasnya banyak?
Penulis dan Editor: Divisi Keilmuan
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon