13 Januari 2021

author photo

 

Pict by, pixabay.com

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional isalam dimana para siswa atau mahasiswa nya tinggal bersama untuk mempelajari, memahami, dan mendalami ajaran islam yang di bimbing oleh para guru yang disebut kiyai.

Pesantren juga mempunyai keunikan tersendiri dan berbeda dengan lembaga lainnya. Selain itu, terdapat fakta bahwa jauh sebelum datangnya islam ke Indonesia lembaga pondok pesan tren sudah ada di negeri ini. Pendidikan pondok pesantren di masa lalu bermaksudkan sebagai tempat unutuk mengajarkan agama-agama hindu dan setelah abad ke 16 di Indonesia pondok pesantren baru di ketahui keberadaan dan perkembangannya.

Dilihat dari beberapa aktifitas pendidikan yang dilakukan, pesantren mempunyai beberapa cirri khas dan menjadi pembeda dengan lembaga pendidikan lainnya.

  • Terjalinnya hubungan antara santri dan kiyai, itu karena mereka tinggal di dalam pondok
  • Tunduk serta patuhnya santri pada kiyai

  • Hidup sederhana dan berhemat benar-benar dilakukan di pesantren
  • Jiwa tolong menolong sangat mawarnai pergaulan di pondok pesantren
  • Hidup disiplin sangat di tekankan dalam kehidupan pesantren
  • Berani menderita untuk mencapi tujuan adalah salah satu pendidikan yang didapatkan santri di pesantren

Dimasa lalu pesantren tersebut telah banyak melahirkan seorang pemimpin di negara Indonesia. Yang paling menonjol dari peran pesantren tersebut adalah dalam hal menggerakkan dan memimpin serta malakukan perjuangan dala

m rangka mengusir para penajajah. Pesantren sebagai pusat pengembngan agama islam, hal itu dapat diketahui secara umum dengan adanya dasar dasar yang melandasi ideology dari pesantren itu adalah landasan religious dan landasan yuridis.

Pesantren sendiri adalah suatau lembaga pendidikan yang penyebaranya luas dan dalam jumlah yang tidak sedikit atau bisa dikatakan banyak. Di berbagai tempat di pelosok tanah air, pesantren juga banyak memberikan peran dalam membentuk manusia Indonesia yang religious. Peran pesantren sepertinya pada masa ynag dating akan menjadi sangat besar misalnya, arus globalisasi dan industrialisasi yang telah menimbulkan depresi dan bimbangnya pemikkiran serta suramnya perspektif masa depan, maka peran pesantren di dalamnya sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan akal dan hati.

Munculnya modenirsasi telah mengubah tatanan dan lembaga tradisional (pesantren). Salah satu contoh nya adalah semakin pudarnya fungsi lembaga islam. Dengan demikian umat islam saat ini menghadapi tantangan yang berita dari proses modernisasi dari luar yang berdampak pada aspek kehidupan beragama. Oleh karena itu system pendidikan pesantren harus melakukan suatu upaya agar tetap mampu bertahan.

Modenirsasi pendidikan pesantrenn digunakan untuk mencapai tujuan yang dituju atau memecahkan sebuah masalah di pendidikan pesantren. Dengan adanya modernisasi pendidikan pesantren banyak bermunculan perbedaan dalam berpendapat bagaimana sikap pesantren itu sendiri dalam mengahadapi era globalisasi saat ini. Ada yang setuju dan ada pula yang tidak setuju dengan modernisasi. Sedangkan dengan modernisasi pendidikan di pesantren itu sendiri tidak hanya membawa sisi negative melainkan di sisi positif nya juga.

Dan bagi yang setuju dengan adanya modernisasi berpendapat sebagai berikut:

  • Sebagai bentuk adaptasi pesantren terhadap perkembangan era globalisasi. Hal ini harus dilakukan agar pesantren tetap eksis
  • Sebagai bentuk upaya untuk memperbarui kelemahan dalam system pendidikan pesantren.

Sedangkan bagi kalangan yang tidak setuju berpendapat modernisasi membawa dampak negative di antaranya adalah sebagai berikut ini :

Modenirnitas akan mengubah cara pandang lama terhadap dunia dan manusia

Modernisasi system pendidikan tradisioanl ini di khawatirkan akan ikut untuk merubah kultur kultur postif yang telah lama terbentuk di pesantren.

Seiring dengan perkembangan dan tuntunan zaman, jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun. Sistemnya pun juga terus mengalami perubahan dan perbaikan mengikuti kebutuhan masyarakat dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ad, dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip dasar pesantren. 

Sistem modern ini merupakan jawaban atas dinamika perkembangan masyarakat. Walaupun demikian, system modern tidak serta merta meninggalkan pondasi-pondasi pesantren yang dikembangkan dalam model tradisioanl (salaf). Sistem modern ini hanyalah melakukan modifikasi dan pembahsan penambahan penambahan apa yang tidak ada sebelumnya.

Misalnya, pembelajaran yang pada model salaf hanya dilakukan dengan bentuk halaqah di masjid-masjid atau di surau-surau, pada system khalaf ssudah dilaksanakan di kelas-kelas seperti halnya di sekolah. Metode pemebelajaran tidak hanya bandongan dan wetonan tapi sudah berkembang dengan metode bari diskusi, demotrasi dan lainnya.

Penulis: Khilya Aprilia
Editor: Divisi Keilmuan

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post