pict by : liputan6.com |
Loyalitas Kerja dan Semangat. Pintar itu bisa belajar (Prof. Dr. KH. Abd. Wadud Nafis, Lc. M.E.I)
Dua prinsip
yang harus dijadikan pedoman hidup, memang untuk umat Islam adalah Al-Quran dan
Hadits, lalu untuk pemuda zaman ini, yang hidupnya hanya rebahan dan santai
harus memiliki pedoman yang membangun yang tetap memegang teguh ajaran Al-Quran
dan Hadits.
1.
Loyalitas
kerja
Harusnya pemuda zaman ini tidak
hanya sibuk gadget dengan memposting foto diri, memamerkan kehidupan yang super
wah, menunjukkan pada dunia bahwa tuntas keliling dunia. Pemuda zaman ini
sejatinya adalah berproses untuk 10 tahun ke-depan menjadikan semua perjalanan
hidupnya sebagai pelajaran supaya nanti di masyarakat hidup nyaman. Memiliki
obsesi memakmurkan umat dengan tujuan utama akhirat, maka mulai hari ini
penuhilah hari-harimu dengan taat dan tirakat.
2.
Semangat
Pemalas pasti menjadi alas, di
bawah tempatnya. Kenapa di bawah? Karena hidupnya masa bodoh pada tugas, tugas
yang harusnya tuntas malah menjadi ampas. Maka dari itu, sebagai pemuda
millennial semangatlah berproses, karena perjalanan begitu panjang, kecuali si
gadis dilamar oleh lelaki lajang.
Pintar itu tidak penting
Kenapa tidak penting padahal banyak orang pintar menjadi orang penting?
Pintar itu harus belajar, belajar
itu tidak harus pada madrasah, setiap langkah hidupmu adalah pelajaran yang
dapat menjadi mata pelajaran oleh pelajar.
Pelajar yang senantiasa belajar
adalah pelajar yang semangat dan selalu meluangkan waktunya untuk bertugas,
lalu suksesnnya ia di masa depan adalah berkat taat dan tiarakat di masa
mudanya.
Sebagaimana termaktub dalam Al-Quran Surah Al-Insyiroh : 7
فَاِذَا فَرَغۡتَ فَانۡصَبۡۙ
7. Maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain[1586],
[1586]
Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah
selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai
mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang
mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.
Ayat tersebut sudah jelas maknanya bahwa sebagai manusia tidak boleh hanya rebahan, jadikanlah apapun yang bermanfaat sebagai urusan. Karena Allah akan selalu meridloi hambanya yang bekerja keras sebagaiamana yang telah Allah firmankan dalam Al-Quran Surah Ar-Ra’d : 11
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡؕ وَاِذَاۤ
اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ
11. Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.
“Jadikanlah Al-Quran sebagai
motivasi hidupmu”
Penulis : Inayah Alfi Hasanah
Editor : Devisi Keilmuan
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon