7 Januari 2021

author photo
pict by : liputan6.com

Loyalitas Kerja dan Semangat. Pintar itu bisa belajar (Prof. Dr. KH. Abd. Wadud Nafis, Lc. M.E.I)

Dua prinsip yang harus dijadikan pedoman hidup, memang untuk umat Islam adalah Al-Quran dan Hadits, lalu untuk pemuda zaman ini, yang hidupnya hanya rebahan dan santai harus memiliki pedoman yang membangun yang tetap memegang teguh ajaran Al-Quran dan Hadits.

1.      Loyalitas kerja

Harusnya pemuda zaman ini tidak hanya sibuk gadget dengan memposting foto diri, memamerkan kehidupan yang super wah, menunjukkan pada dunia bahwa tuntas keliling dunia. Pemuda zaman ini sejatinya adalah berproses untuk 10 tahun ke-depan menjadikan semua perjalanan hidupnya sebagai pelajaran supaya nanti di masyarakat hidup nyaman. Memiliki obsesi memakmurkan umat dengan tujuan utama akhirat, maka mulai hari ini penuhilah hari-harimu dengan taat dan tirakat.

2.      Semangat

Pemalas pasti menjadi alas, di bawah tempatnya. Kenapa di bawah? Karena hidupnya masa bodoh pada tugas, tugas yang harusnya tuntas malah menjadi ampas. Maka dari itu, sebagai pemuda millennial semangatlah berproses, karena perjalanan begitu panjang, kecuali si gadis dilamar oleh lelaki lajang.

Pintar itu tidak penting

Kenapa tidak penting padahal banyak orang pintar menjadi orang penting?

Pintar itu harus belajar, belajar itu tidak harus pada madrasah, setiap langkah hidupmu adalah pelajaran yang dapat menjadi mata pelajaran oleh pelajar.

Pelajar yang senantiasa belajar adalah pelajar yang semangat dan selalu meluangkan waktunya untuk bertugas, lalu suksesnnya ia di masa depan adalah berkat taat dan tiarakat di masa mudanya.

Sebagaimana termaktub dalam Al-Quran Surah Al-Insyiroh : 7

                                                        فَاِذَا فَرَغۡتَ فَانۡصَبۡۙ

7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[1586],

 

[1586] Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.

Ayat tersebut sudah jelas maknanya bahwa sebagai manusia tidak boleh hanya rebahan, jadikanlah apapun yang bermanfaat sebagai urusan. Karena Allah akan selalu meridloi hambanya yang bekerja keras sebagaiamana yang telah Allah firmankan dalam Al-Quran Surah Ar-Ra’d : 11

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ‌ؕ وَاِذَاۤ 

اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ‌ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ

11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

 

“Jadikanlah Al-Quran sebagai motivasi hidupmu”

Penulis : Inayah Alfi Hasanah

Editor : Devisi Keilmuan

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post