Ketika dunia pendidikan digoncangkan dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini, dimana semua orang telah membatasi perjumpaan dengan keluarganya, rekan dan juga kerabatnya. Mereka semua di perintah untuk selalu memindahkan aktivitasnya dirumah, diantaranya pendidikan dan pekerjaan, semua proses belajar mengajar dibatasi bahkan tidak maksimal.
Namun, hal ini sulit dilakukan oleh kalangan para santri, palsalnya Pesantren tetap melangsungkan proses pembelajaran tatap muka. Namun khehawatiran terhadap COVID-19 itu pasti ada, akan tetapi dengan adanya keyakinan iman yang begitu kuat dan di ikhtiyari dengan menerapkan protokol kesehatan, maka diharapkan semua aktivitas yang ada di Pesantren baik-baik saja.
Pesantren yang tetap siap melangsungkan proses pembelajaran tatap muka kembali pada masa pandemi COVID-19, tentu saja sangat menyadari akan resiko terburuk yang akan dihadapi. Namun, pembelajaran tatap muka tetaplah berlanjut dan menyuruh para santri untuk kembali ke lingkungan Pesantren yang mana demi tercapainya sebuah Visi Misi pendidikan Pesantren.
Visi Pesantren secara umum adalah sebagai pusat pendidikan keagamaan Islam yang bisa melahirkan para santri agar mampu menguasai ilmu agama dan juga ilmu-ilmu lainnya sesuai ciri khas masing-masing pesantren, seperti beriman, bertaqwa dan menjungjung tinggi nilai-nilai bangsa.
Pelaksanaan tatap muka di pesantren merupakan kegiatan pembelajaran yang tidak bisa dihindari dan tidak bisa digantikan dengan pola pembelajaran lain seperti halnya pembelajaran lewat online atau daring, dikarenakan kurang begitu efektif dan sulitnya mencari jaringan apalagi di pendesaan. Hal ini dikarenakan pendidikan pesantren tidak hanya menerapkan pembelajaran yang bertujuan transformasi pengetahuan semata, akan tetapi juga menerapkan sebuah praktek atas pengetahuan yang sudah diajarkan kepada para santri.
Tak cukup disitu saja berbagai tempat yang berada di lingkungan pesantren seperti halnya kamar mandi menjadi persoalan, dikarenakan banyak pesantren yang tidak memiliki kamar mandi dalam jumlah yang maksimal sehingga menjadi suatu kehawatiran bagi orang tua yang meletakkan anaknya ke didalam ranah pesantren.
Namun sebelum semua para santri itu kembali ke pesantren seharusnya bisa dipastikan terlebih dahulu sehingga tidak terdampak COVID-19, sehingga keluarga pesantren tidaklah perlu khawatir terhadap wabah menyebar ke lingkungan pesantren.
Tanpa mengesampingkan dampak sosial akibat pandemi COVID-19 yang telah menyebar sejak pertengahan bulan maret beberapa bulan yang lalu, banyak nilai-nilai positif yang bisa menjadi sebuah budaya baru bagi kehidupan yang terjadi di lingkungan pesantren. Jadi, para santri yang berada di lingkungan pesantren bisa terlindungi, pun demikian yang dari luar pesantren juga bisa dipastikan akan kondisi kesehatannya agar tidak membawa dan menularkan wabah COVID-19 kedalam lingkungan pesantren.
Untuk masuknya di lingkungan pesantren sudah disediakan tim keamanan yang sudah siap siaga di gerbang utama masuknya pesantren dengan menyiapkan fasilitas protokol kesehatan seperti sabun, air, hand sanitizer, dll. Semua keamanan yang sudah siap siaga di depan gerbang masuknya pesantren juga dibekali thermo gun guna untuk menditeksi suhu tubuh demi menjaga penularan wabah COVID-19, maka dari itu siapapun yang akan keluar masuk di lingkungan pesantren tim petugas keamanan sudah siap menjaga penularan COVID-19 tersebut.
Diluar penerapan demi mencegahnya wabah COVID-19, pihak pesantren juga menyiapkan ruang khusus atau ruang karantina bagi para santri yang sedang bermasalah dengan kesehatannya. Jadi, walaupun santri sedang mengalami gejala flu atau cuman masuk angin bisa dipisahkan dari kerumunan dengan santri yang lain.
Sedangkan untuk masalah penanganan akan kesehatannya para santri, pihak pesantren juga menyiapkan tim medis untuk menangani para santri yang sedang bermasalah atas kesehatannya. Selain itu, pihak pesantren menambahkan suatu kegiatan berupa olah raga pagi setiap hari untuk para santri.
Namun tidaklah mudah bagi pesantren untuk melakukan suatu kegiatan baru bagi para santri di pesantren. Perlu adanya bimbingan khusus yang terus menerus agar kegiatan ini menjadi terbiasa dilakukan oleh semua santri dan juga supaya bisa di patuhi oleh semua santri.
Maka dari itu diperlukanlah sebuah bimbingan khusus dalam pesantren. Karena hal tersebut dapat membantu dapat membantu santri dalam mengatasi permasalahan yang ada di lingkungan pesantren, maupun diluar pesantren, terutama saat pandemi COVID- 19 agar mampu memberikan sebuah motivasi kepada santri, agar bisa memiliki sifat adaptasi yang tinggi dengan lingkungan pesantren dan juga agar bisa merasa nyaman tinggal dilingkungan pesantren.
Paparan diatas menyimpulkan bahwa perlu adanya bimbingan khusus untuk diterapkan di pesantren tujuannya agar mampu membantu semua santri untuk mencapai tujuan yang diimpikannya dan juga membantu santri untuk mengembangkan potensi religius yang ada pada diri mereka dan agar dapat menghasilkan perubahan positif dalam dirinya sendiri dengan tinggal di lingkungan pesantren.
Penulis : Shohibuddin
Editor : Devisi Keilmuan
1 komentar:
Al hamdulillah
ReplyEmoticonEmoticon