Ratapan Hati
Remang-remang wajahmu di bayang
Kulukis dengan air mata tak terpandang
Wajahmu tetaplah ku angan
Yang tak bisa kuinginkan dalam kenangan
Detik .
Waktu.
Sayap.
Patah.
Kelak Semuanya melontar di depan mata
Gembira menari seakan tak terasa
Antara cinta dan hasrat
Antara sadis dan hianat
Bumi cinta dari ujung sunda
Maha cipta penentu segalanya
Izinkan aku memiliknya
Walau dunia menolak aku dan dia.
(Lumajang, 16/12/19)
Rapuh tanpa hadirmu
Rintik hujan seolah menjadi pertanda
Dimana hatiku yang terasa merana
Tetesan air mata mencerminkan kerinduan
Akan hadirmu yang tak tau dimana
Wahai mentari penyinar hati ini
Yang kini meniti impian tapi pergi
Demi terwujudnya segala cita-cita dan harapan
Aku rela jauh tanpa ada tatapan
Kaulah deburan ombak dalam lautan
Semua rasa rindu yang terasa menyesakkan
Akan ku ubah menjadi aliran kekuatan
Untuk meneruskan semua perjuangan
Segala impian bersama dimasa depan
Yang selalu menjadi impian yang tak sabar untuk diwujudkan
Hadirmu yang selalu dinantikan.
(Lumajang, 16/12/19)
By: Andriyanto/KPI 3
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon